Juknis Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat bagi Guru Madrasah Bukan Aparatur Sipil Negara yang Berseritfikat Pendidik



Kementerian Agama RI merilis regulasi terkait kebijakan penyetaraan jabatan fungsional guru madrasah non-ASN atau yang biasa disebut inpassing.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Perumusan Strategi/Norma/Aturan Pengawasan Guru dan Tenaga Kependidikan di Jakarta 25/07/2023.

Zain menuturkan inpassing merupakan salah satu program prioritas Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah dalam peningkatan kesejahteraan guru.

Zain menjelaskan program inpassing pada tahun 2023 ini akan dikhususkan bagi guru madrasah yang telah memiliki sertifikat pendidik. Dalam artian, guru madrasah yang belum memiliki sertifikat pendidik tidak akan disetarakan jabatan fungsionalnya.

Proses mulai dari pengajuan hingga terbitnya SK Inpassing nantinya akan dilakukan secara digital. Guru melakukan ajuan melalui aplikasi Simpatika yang nantinya ajuan tersebut akan diverval oleh admin daerah. SK akan diterbitkan secara digital serta ditandatangani secara elektronik, sehingga guru dapat mengunduh langsung SK tersebut melalui Simpatika

juknis download disini

Kumpulan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Bentuk Word mudah diedit

 


Kemendikbud telah menetapkan beberapa tema Projek Profil Pelajar Pancasila dari tingkat SD hingga SMA/SMK. Berikut ini adalah beberapa tema tersebut:

Tema Gaya Hidup Berkelanjutan

Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap dampak aktivitas manusia terhadap keberlangsungan kehidupan di dunia dan lingkungan sekitarnya. Siswa akan belajar untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta mencari solusi dari masalah lingkungan.

Contoh Tema Gaya Hidup Berkelanjutan

  • Mengharuskan siswa membawa bekal makanan dari rumah.
  • Mendorong siswa untuk memilah sampah menjadi organik dan anorganik.
  • Mendorong siswa untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dengan membawa botol minum sendiri dan menggunakan tas belanja.

Tema Kearifan Lokal

Tema ini dipilih untuk membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri siswa melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut. Kegiatan tema ini dapat disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing daerah.

Contoh Tema Kearifan Lokal

  • Menugaskan siswa untuk mengeksplorasi kearifan lokal yang terdapat di daerah tempat tinggal mereka.
  • Siswa juga diminta untuk membuat karya seni yang mengandung unsur kearifan lokal, seperti lukisan yang menggambarkan budaya Jawa Tengah.
  • Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan festival kearifan lokal, seperti pementasan wayang, pameran dolanan, dan permainan dan tari tradisional untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada siswa.

Tema Bhinneka Tunggal Ika

Tema ini bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Siswa juga akan diajarkan untuk lebih kritis dan reflektif dalam menelaah berbagai stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama.

Contoh Tema Bhinneka Tunggal Ika

  • Menonton film pendidikan tentang toleransi dan keberagaman bersama-sama.
  • Mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok tentang isu-isu dan masalah terkait keberagaman.

Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya

Tema ini dipilih untuk membangun kesadaran dan keterampilan siswa dalam memelihara kesehatan fisik dan mental. Hal ini sangat penting mengingat perundungan menjadi perhatian khusus, terutama karena Indonesia menempati peringkat kelima sebagai negara dengan siswa korban perundungan terbanyak menurut hasil riset Programme for International Students Assessment (PISA) 2018. Sebanyak 41,1% siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami perundungan.

Contoh Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya

  • Menyelenggarakan seminar tentang pencegahan perundungan, kekerasan, dan masalah sosial lainnya dengan mengundang ahli di bidang tersebut sebagai narasumber.
  • Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat poster atau makalah tentang berbagai jenis kekerasan seperti perundungan, kekerasan seksual, dan kekerasan fisik.
  • Mengadakan kegiatan senam bersama yang melibatkan seluruh siswa dan guru di sekolah sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan fisik dan kesejahteraan mental.

Tema Suara Demokrasi

Sebagai sebuah negara demokrasi, sangat penting untuk menanamkan jiwa demokrasi dalam diri siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, tema “Suara Demokrasi” telah ditetapkan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Contoh Tema Suara Demokrasi

  • Melaksanakan pemilihan OSIS dengan proses yang serupa seperti pemilihan umum.
  • Melakukan diskusi bersama untuk menetapkan tata tertib di kelas atau sekolah.

Tema Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI

Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi siswa dalam melatih kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan empati untuk menciptakan produk berteknologi yang dapat mempermudah kegiatan sehari-hari mereka dan sekitarnya.

Contoh Tema Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI

Mendesain teknologi pengolahan limbah organik menjadi pupuk di lingkungan sekolah.

Tema Kewirausahaan

Pada tema Kewirausahaan, siswa akan mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal, masalah yang muncul dalam pengembangan potensi tersebut, dan kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat.

Contoh Tema Kewirausahaan

  • Mengubah botol kaca bekas menjadi karya seni yang memiliki nilai ekonomis.
  • Mengadakan hari pasar di sekolah di mana siswa dapat menjual barang atau makanan yang mereka kreasikan.

Download modul P5 di bawah ini :

Modul P5 Tema Kearifan lokal

Modul P5 Tema Kewirausahaan

Modul P5 Tema Bangunlah jiwa raganya

Modul P5 Tema Bhineka Tunggal Ika

Kumpulan SK Tim Panitia/Koordinator Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan lil alamin (P2RA)


Panitia Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P2RAMts Mambaul Ma’arif Belik Tahun Pelajaran 2023/2024.

Bahwa dalam rangka memperlancarkegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P2RA), perlu disusun panitia pelaksana kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P2RA).

Bahwa nama yang tercantum dalam lampiran surat keputusan ini mampu, layak dan memenuhi syarat untuk menduduki jabatan yang dipegangnya.

Susunan Panitia Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P2RA) seperti tersebut dalam lampiran I.

Rincian Tugas Panitia Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P2RA) seperti tersebut dalam lampiran II.

Contoh Panitia Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P2RAMts Mambaul Ma’arif Belik Tahun Pelajaran 2023/2024

download disini

Download Format Daftar Nilai Kurikulum Merdeka SD/MI dan SMP/MTs

 


penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).

Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran.

Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan.

Di dalam Kurikulum Merdeka, terdapat dua bentuk penilaian (asesmen), yaitu Penilaian Formatif dan Penilaian Sumatif.

Kedua bentuk penilaian pada Kurikulum Merdeka tersebut memiliki perbedaan yang cukup mendasar, meskipun sama-sama berfungsi sebagai asesmen di dalam pembelajaran.

Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

Di dalam Kurikulum Merdeka, Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.

Satuan pendidikan dan pendidik juga memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi pengolahan hasil asesmen sesuai kebutuhan.

Penilaian atau asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran. Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran.

Dalam Kurikulum Merdeka terdapat 2 asesmen yang dilakukan dalam proses penilaian, adalah sebagai berikut:

1. Penilaian Formatif.

Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.

Asesmen ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, hambatan atau kesulitan yang mereka hadapi, dan juga untuk mendapatkan

informasi perkembangan peserta didik.

Informasi tersebut merupakan umpan balik bagi peserta didik dan juga pendidik.

2. Penilaian Sumatif.

Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau CP peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan.

Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Untuk mendukung proses penilaian terarah dan mencapai tujuan dari proses pembelajaran yang diinginkan, tentunya memiliki hasil penilaian yang di tuangkan kedalam daftar nilai peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Nilai yang diperoleh peserta didik merupakan output proses pembelajaran yang dikelola dalam daftar nilai.

Selengkapnya, Format Penilaian Sumatif dan Formatif Kurikulum Merdeka SD/MI dan SMP/MTs dapat di unduh di bawah ini :

  • Format Penilaian Sumatif dan Formatif Kurikulum Merdeka SD/MI dan SMP/MTs (download)

Download Contoh Dokumen 1 Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) Lengkap

 


A. PENGERTIAN KOSP/KOM

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas/2003). Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan.

Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.

Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

  1. Berpusat pada Peserta Didik –> Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah.
  2. Kontekstual–> Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri.
  3. Esensial–> Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat kembali misalnya lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll., dalam dokumen kurikulum operasional
  4. Akuntabel–>Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
  5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan –> Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

B. KOMPONEN KURIKULUM OPERASIONAL DI SATUAN PENDIDIKAN

(Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap 4-5 tahun)

  1. KarakteristikSatuan Pendidikan–> Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.
  2. Visi, Misi, dan Tujuan –>

Visi–>1. menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang dituju 2. nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila

Misi –>1. misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi 2. Nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi

Tujuan –>1. tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada peserta didik 2. tujuan menggambarkan patok-patok (milestone) penting dan selaras dengan misi 3. strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya 4. Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut dan selaras dengan profil Pelajar Pancasila

(Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap tahun)

3. Pengorganisasian Pembelajaran–> Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila (mis: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).

  • Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok)
  • Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut.
  • Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul dalam bentuk matriks/tabel

4. Rencana Pembelajaran–>Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah: menggambarkan rencana pembelajaran selama setahun ajaran. Berisi alur pembelajaran/unit mapping (untuk sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi), program prioritas satuan pendidikan

5. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional–>Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesionalyang dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan. Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan secara internal dan bertahap sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

6. Lampiran–>

  • Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi)
  • Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya)
  • Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik sekolah
contoh KOSP/KOM jenjang MTS download disini

Download Buku PAI dan Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah (MTs) Revisi 2020


Download Buku PAI dan Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah (MTs) Revisi 2020

Buku ini dipersiapkan untuk mempermudah akses oleh guru, siswa dan orang tua guna pembelajaran baik secara tatap muka, daring atau luring.

Dengan adanya Buku Madrasah ini, diharapkan media pembelajaran PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah bias didapatkan dengan mudah dan efektif seiring perkembangan teknologi yang begitu pesat.

Buku Madrasah tingkat MTs, disesuaikan dengan KMA 183 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah revisi 2020.


Berikut buku madrasah yang dapat didownload untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mapel PAI dan bahasa Arab

Qur’an Hadits klik disini

Akidah Akhlak klik disini 

Fikih klik disini

SKI klik disini

Bahasa Arab klik disini

semoga bermanfaat.

Kumpulan Perangkat Kurikulum Merdeka SMP/MTs Terbaru


Perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran (CP). Perangkat ajar meliputi modul ajar, buku teks pelajaran, video pembelajaran serta bentuk lainnya.

Dengan demikian, perangkat ajar yang harus dipersiapkan oleh seorang guru dalam menghadapi pembelajaran di kelas antara lain adalah buku teks, modul ajar, maupun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun pemerintah juga telah menyiapkan modul projek sebagai salah satu perangkat ajar di Kurikulum Merdeka.

Buku teks

Buku teks adalah jenis perangkat ajar berupa buku pelajaran pada bidang mata pelajaran tertentu. Selain itu, buku teks ini juga merupakan buku standar yang berisi sumber informasi dan disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu.

Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan buku teks pelajaran yang bermutu, murah, dan merata tanpa diskriminasi. Buku teks terdiri atas buku teks utama dan buku teks pendamping.

Buku teks utama merupakan buku pelajaran yang digunakan dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku dan disediakan oleh Pemerintah tanpa dipungut biaya. Dalam konteks pembelajaran, buku teks pelajaran terdiri atas buku teks peserta didik dan buku panduan guru sebagai pendidik.

Buku peserta didik merupakan buku pegangan bagi peserta didik, sedangkan Buku Panduan pendidik merupakan panduan atau acuan bagi pendidik untuk melaksanakan pembelajaran berdasarkan buku peserta didik tersebut.

Buku teks utama yang fleksibel dan kontekstual dapat berbentuk cetak dan digital serta dapat disajikan dalam bentuk modular. Dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu, secara berkelanjutan buku teks akan dievaluasi secara berkala.

Modul ajar

Modul ajar adalah salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan oleh pendidik untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran (CP). Dalam hal ini modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik.

Mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dan berbasis perkembangan jangka panjang. Guru dalam hal ini memiliki kemerdekaan untuk:

·         memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan Pemerintah untuk menyesuaikan modul ajar dengan karakteristik peserta didik, atau

·         menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Dalam pengembangan modul ajar sebagai perangkat ajar, pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi selama modul ajar yang dihasilkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan aktivitas pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan prinsip pembelajaran dan asesmen.

Modul projek

Modul projek adalah perangkat ajar yang dikembangkan untuk memandu warga sekolah melaksanakan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dalam hal ini modul projek mengambarkan perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran berbasis projek (project based learning).

Modul projek sebagai salah satu perangkat ajar harus disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik projek, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Bagian penting dari modul projek ini adalah dikembangkan berdasarkan dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila.

Satuan pendidikan dan pendidik memiliki kemerdekaan untuk:

·         memilih atau memodifikasi modul projek yang sudah disediakan Pemerintah untuk menyesuaikan modul ajar dengan karakteristik peserta didik, atau

·         menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Dalam pengembangan modul projek sebagai suatu perangkat ajar di Kurikulum Merdeka, pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi selama modul projek yang dihasilkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan aktivitas dalam modul projek sesuai dengan prinsip pembelajaran dan asesmen.

Penyusunan Perangkat Ajar

Secara umum, ada 2 (dua) langkah besar dalam penyusunan perangkat ajar untuk suatu mata pelajaran, yaitu:

1. Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran

Beberapa pathways menuju CP disediakan pemerintah untuk digunakan sekolah. Alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari

2. Pengembangan Modul Ajar

Seperti RPP, namun dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa. Perangkat ajar diharapkan membantu guru mengajar menggunakan metode terdiferensiasi.

Kumpulan Perangkat kurikulum Merdeka Kelas VII SMP/MTs (Fase D)

1. Bahasa Indonesia disini

2. Pendidikan Pancasila disini